Rabu, 08 Juni 2011

PROFIL NAHDLATUL WATHAN JAKARTA

1. Latar belakang keberadaan
 Berawal dari ketertarikan para santri Ma’had Darul Qur’an Wal Hadits Majidiyah al-Syafi’iyah Nahdlatul Wathan Pancor Lombok Timur Nusa Tenggara Barat tentang pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi. Para santri tersebut kemudian bermusyawarah dengan orang tua dan keluarga mereka mengenai restu, biaya dan persiapan-persiapan lainnya. Tampa mempertimbangkan segala resiko yang akan dialami, mereka berusaha mengumpulkan dana dari berbagai sumber. Ada yang menjual tanah milik keluarga, menjual tanah warisan, menggadaikan kebun dan sawah, serta masih banyak lagi usaha-usaha yang mereka lakukan untuk mengumpulkan dana.

Setelah dana terkumpul hari yang ditunggu-tunggupun tiba, dengan diiringi dan di lepas oleh orang tua dan keluarga mereka, 23 santri yang memenuhi kualifikasi tersebut kemudian berangkat dari Bandar udara Selaparang. Duapuluh menit kemudian ternyata pesawat Garuda F 27, mendarat di bandara Ngurah Rai Bali. Disinilah mereka mulai merasakan ada yang tidak beres. Rupanya bukan langsung terbang ke Arab Saudi, ternyata hanya sampai di Ngurah Rai Bali. Semalam di Bali kemudian berangkat dengan bus malam keesokan harinya tanpa tujuan yang pasti.
Dua hari di perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah terminal bus Pulo Gadung. Mereka terheran-heran dan bertanya-tanya, “mengapa kita di turunkan disini?”. Selanjutnya merekan di giring menuju tempat penampungan, rombongan yang sudah mulai lelah dalam perjalanan diberitahukan bahwa sekarang mereka berada di Jakarta.
Di rumah penampungan itu mereka menunggu, sampai akhirnya pada minggu ketiga awal tahun 1980, kondisi persediaan keuangan mulai menipis. Tetapi belum ada kepastian keberangkatan ke Tanah Suci. Sambil menunggu ke 23 rombongan tersebut di anjurkan untuk mengikuti berbagai pendidikan nonformal, seperti kursus stir mobil, bahasa inggris, mengetik dan lain sebagainya. Dana kursusnya di tanggung oleh mereka masing-masing.
Minggu berikutnya mereka mengalami permasalahan yang sangat berat, biaya hidup telah habis ketika mereka diusir dari penampungan. Mereka baru sadar bahwa penampungan yang dimaksudkan tadi adalah sebuah kontrakan. Merekapun kemudian meminta pertanggung jawaban kepada penanggung jawab. Akhirnya mereka dipindahkan ke Simpang Tiga di Penggilingan untuk menempati kontrakan yang baru.
Kondisi kontrakan tersebut sangat memprikatinkan bahkan lebih kumuh dari sebelumnya, suasana ini membuat mereka tidak betah. Dengan kondisi seperti ini merekapun akhirnya lebih banyak menghabiskan waktunya di mushalla untuk beribadah dan mengaji. Melihat kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan di mushalla menimbulkan ketertarikan pemimpin mushalla. Merekapun kemudian diajak untuk bersama-sama mengajar mengaji. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya perwakilan Nahdlatul Wathan di Jakarta.
Allah telah menentukan, apapun yang mengawalinya, baik itu kepiluan maupun suatu yang memalukan, tetapi nyata sudah hikmah yang tak terkira sehingga Nahdlatul Wathan Jakarta sedikit demi sedikit menjadi besar dan berkembang.
Perwakilan Nahdlatul Wathan di Jakarta tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah yayasan yang bernama Yayasan Mi`rajush Shibyan Nahdlatul Wathan Jakarta. Secara embrio yayasan ini berdiri pada tahun 1980, dengan perjalanan panjang dan kisah yang mengharukan, adapun pesantren atau lembaga yang bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan dan juga didirikan oleh pendiri Nahdlatul Wathan.
Diawali dengan mengajar mengaji Al-Qur`an dari rumah ke rumah, dengan sasaran anak-anak dan ibu-ibu yang ingin belajar mengaji, kegiatan ini kemudian berkembang menjadi sebuah Majlis Ta`lim, dengan peserta yang cukup banyak. Melihat perkembangan yang demikian mengembirakan, muncul inisiatif menghimpun dana untuk membeli sepetak tanah yang luasnya kurang lebih 257 M2.
Disinilah titik awal penamaan Nahdlatul Wathan itu di mulai, dan kegiatan-kegiatannya mulai terorganisir. Perkembangan ini didukung oleh beberapa factor, antara lain:
1. Kedatangan pelajar-pelajar dari pulau Lombok yang hendak melanjutkan Study di Jakarta. Mereka turut berpartisifasi mendukung kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan.
2. Dukungan masyarakat yang semakin nyata, khususnya membantu secara financial dengan menyerahkan putra-putrinya belajar mengaji.

2. Landasan hukum
Dalam perkembangan selanjutnya, muncul gagasan untuk memformalisasikan kegiatan menjadi sebuah lembaga pembinaan keberagamaan yang resmi. Pengurus Besar Nahdlatul Wathan kemudian memberikan surat keputusan pendirian Majlis Ta`lim, yakni dengan surat keputusan pengurus Besar Nahdlatul Wathan dengan nomor 09/kpt/PBNW/1987 tanggal 4 juni 1987 bertepatan dengan tanggal 6 syawal 1407 H tentang pengesahan pembentukan Majlis Ta`lim Nahdlatul Wathan Pisangan I RW. 03 penggilingan Cakung Jakarta Timur.
Beselang hampir 2 tahun dari keluarnya SK Tentang Majlis Ta`lim diatas, para pendirinya berhasil memperluas areal pesantren dan bermaksud untuk mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur`an dan Taman Kanak-Kanak. Melihat perkembangan ini kemudian pengurus Besar Nahdlatul Wathan mengeluarkan Surat Keputusan dengan nomor 15/kpt/PBNW/1988 tanggal 1 Desember 1988 bertepatan dengan 21 Jumadil Awal 1409 H tentang pembentukan pengurus perwakilan Nahdlatul Wathan DKI Jakarta yang memberikan legalitas pormalnya sebagai perwakilan Nahdlatul Wathan Jakarta. Berbekal SK terebut, pengurus Perwakilan Nahdlatul Wathan Jakarta secara aktif membangun hubungan dengan pendiri Organisasi Nahdlatul Wathan. Hasilnya, setiap tahunnya Beliau memberikan bantuan untuk pembebasan tanah yang saat ini dijadikan sebagai Pondok Pesantren. Dilain pihak para pengurus berusaha untuk mengembangkan lembaga yang sudah ada dan mendirikan lemabag-lembaga baru, seperti Panti Asuhan Nahdlatul Wathan pada tahun 1989, Taman Kanak-kanak pada tahun 1990, Sekolah Dasar Islam pada tahun 1992, SMP pada tahun 1998 dan SMA pada tahun 2002 serta lembaga lainnya.
Namun pengelolaan lembaga-lembaga tersebut peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah pemerintahan Provinsi DKI Jakarta tidak dimungkinkan, maka pengurus kemudian mendirikan sebuah Yayasan bernama Yayasan Mi`rajush Shibyan Nahdlatul Wathan sebagai pengelola pondok Pesantren Nahdlatul Wathan. Yayasan ini tercatat secara resmi para notaries Adam Kasdarmadji, SH dengan nomor 58 pada tanggal 7 April 1997. mengingat peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dari Departemen Hukum dan HAM maka akta pendirian Yayasan Mi`rajush Shibyan telah di rubah melaui notaris YULINA SIANIPAR, SH, MKn dengan nomor 1 tanggal 5 Juni 2007.
Saat ini Yayasan Mi`rajush Shibyan Nahdlatul Wathan terdaftar sebagai Badan Hukum, antara lain di:
1. Suku Dinas Bina Menta Spiritual dan kesos kota administratif Jakarta Timur dengan nomor 31.75.06.1003.790
2. Depatemen Hukum dan HAM Republik Indonesia

3. Visi dan Misi
Sebagai sebuah lembaga profesional tentunya dalam menjalankan aktifitasnya mempunyai sebuah Visi Dan Misi sebagai acuan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Adapun Visi Yayasan Mi`rajush Shibyan Nahdlatul Wathan adalah “Li I`laai Kalimatillahi `Izzil Islam Wal Muslimin” menjunjung tinggi kalimat Allah dan mengangkat harkat martabat Islam dan kaum Muslimin.
Sedangkan misinya:
a. Menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa dan masyarakat sekitarnya
b. Mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama`ah ala mazhabil Imamisyi Syafi`i ra.
c. Mengentaskan kemiskinan dan kebodohan.
4. Maksud dan Tujuan
Maksud didirikannya Yayasan Mi`rajush Shibyan Nahdlatul Wathan Jakarta;
a. Membantu masyarakat dalam bidang pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, sosial, dan dakwah yang memadai
b. Sebagai mitra pemerintah dalam menunjang kegiatan pendidikan , sosial dan dakwah
c. Memajukan dan mengembangkan Nahdlatul Wathan melalui jalur pendidikan formal dan non forma.
Tujuan:
a. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan, sosial dan dakwah yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
b. berkembangnya Nahdlatul Wathan di Ibu Kota

5. Struktur Organisasi
Badan Pembina:
- Pengawas
Ketua : Drs. H. M. Sukiman Azmi
Anggota : Sdr. Ahmad Syauqi Fiellah, SE
- Pembina
Ketua : H. Husni Abdul Hamid
Anggota : Nyonya Siti Sodah, S.Ag
- Pengurus
Ketua : H. M. Suhaidi, SAg
Sekretaris : Drs. H Syahabuddin
Bendahara : Drs. Ma`shum Ahmad
Adapun lembaga-lembaga yang dikelola oleh Yayasan Mi`rajush Shibyan Nadlatul Wathan Jakarta adalah sebagai berikut :

Lembaga Formal Lembaga Non Formal Usaha Kecil
1. Taman Kanak-kanak
2. Madrasah Diniyah Islamiyah
3. Sekolah Dasar Islam
4. Sekolah Menengah Pertama
5. Sekolah Menengah Atas 1. Panti Asuhan
2. Majlis Ta`lim
3. Ponpes Putra 1. Usaha Ekonomi Produktif
2. Pertanian
3. Toko Al-Abror

Daftar Nama-Nama lembaga Dan Bentuk Kerjasama Kelembagaan
1. Departemen Sosial
2. Bantua dan Pembinaan Panti Asuhan
3. Defartemen Pendidikan Nasional
Bantuan dan Pembinaan Teknis Pengembangan Pendidikan Formal
4. Departemen Agama
Bantuan dan Pembinaan Tekni Pengembangan Pondok Peasntren
5. Yayasan Dharmais
Bantuan Operasional panti Asuhan
6. PT. Telkom
Bantuan Pelatihan Computer Bagi anak Asuh Panti Asuhan
7. PT. Nawilis
Bantuan Pembelajaran Otomotif bagi siswa SMA Nahdlatul Wathan Jakarta
8. PT. Perdana Jaya
Bantuan Pembelajaran Ototmotif Bagi Siwa SMA Nahdlatul Wathan Jakarta
9. Badan Narkotik Provinsi DKI Jakarta
Bantuan Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Bagi Siswa SMP dan SMA Nahdlatul Wathan Jakarta
10. Puskesmas Kecamatan Cakung
Bantuan Pemeriksaan kesehatan bagi Siswa Tanam Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Islam Nahdlatul Wathan Jakarta
11. Mercy Corporatin
Donasi Rutin berupa Beras, Tepung dan minyak sayur untuk Panti Asuhan
12. Forum komunikasi Ulama dan Umara kecamatan Cakung
Kegiatan shalat subuh berjama`ah antara Ulama &Umara Sekecamatan Cakung, Jakarta Timur
13. Perguruan Tinggi-Perguruan tinggi
Objek Penelitian untuk Penyelesaian Tugas Akhir (Skripsi dan Disertasi)
1. Institut Pertanian Borobudur
2. Akademi Gizi Muhammad Huni Thamrin
3. Fakultas Sastra Arab Universitas Indonesia
4. Universitas Negeri Jakarta
5. Bina Sarana Informatika Jakarta
6. Universitas Islam Negri Jakarta

8 komentar:

  1. ass.wr.wb.. salam perjuangan buat nahdlatul wathan jakarta,, semoga tetap jaya sepanjang masa, saya ingin sekali memiliki blog kumpulan pengajian guru kita TGH.Mahmud yasin supaya para murid-murid beliau dapat mendengarkan ceramah beliau walaupun beliau sudah tidak ada. tapi dengan keterbatasan ilmu, keinginanku belum bisa tercapai, yang memiliki blog ini mudahan bisa membantu, syukron

    BalasHapus
  2. Waalaukum salllam Wr.wb... Amien Allah humma Amien... Ingsa Allah NW akan tetap jaya sampai akhir jaman.... Pusaka NW selalu di bacakan di Madinah al munawaroh di Mekkah Kabbah Baitulloh dan di indonesia kususnya di Pancor NTB, Affuan habibi.....

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. seperempat abad ananda berpisah...insa Allah sudah tidak lama lagi NW akan benar-benar menjadi penerang bagi gelapnya kehidupan ummat dan bangsa...amin YRA.

    BalasHapus
  5. Semoga NW Jakarta terus semakin maju dan berkembang pesat, senantiasa memberikan kebaikan untuk umat terutama di bidang pendidikan dan dakwah.

    BalasHapus
  6. Semoga tetap setia mengemban perkhidmatan Nahdlatul Wathan fil khair wa khairunnas anfa'uhum linnas

    BalasHapus
  7. Nahdlatul Wathan fil Khair, Nahdlatul Wathan Fastabiqul Khairat
    Sukses dan jaya selalu untuk Nahdlatul Wathan di Jakarta
    semoga Allah selalu meredhoi kita, amiin
    Salam hormat dari kami Pengurus Nahdlatul Wathan Kalimantan Tengah

    BalasHapus
  8. Aaslmkum...salam hormat dan bangga kami untuk NW Jakarta..mungkin ada yg memiliki CP atau wa alumni SMA NW angkatan 3

    Trimkasih
    Silahkan hub/wa.0838 6301 3723

    BalasHapus